Gula Darah Puasa

Gula Darah Puasa
Credit: Medical News Today.

Bagikan :


Definisi

Pemeriksaan gula darah puasa merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai jumlah atau kandungan glukosa yang ada di dalam darah, tanpa adanya asupan gula dari makanan atau minuman berkalori selama minimal 8 jam.

Glukosa merupakan salah satu dari jenis gula sederhana yang menjadi sumber energi utama dalam melakukan aktivitas sehari-hari oleh tubuh. Glukosa berasal dari karbohidrat yang didapatkan dari asupan makanan. Pemeriksaan gula darah puasa biasanya dikerjakan untuk memantau efektivitas terapi pada pasien yang menderita pre-diabetes, diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional (diabetes pada wanita hamil yang sebelumnya tidak menderita diabetes). Pemeriksaan ini juga bisa dilakukan untuk skrining pasien yang diduga menderita diabetes. Diabetes merupakan kondisi medis yang ditandai dengan adanya kenaikan jumlah glukosa di dalam tubuh. Jumlah gula yang ada di dalam darah diatur oleh hormon yang dikenal sebagai insulin.

Nilai gula darah puasa yang tinggi menggambarkan adanya resistensi insulin, suatu kondisi dimana sel tubuh tidak peka terhadap insulin. Hormon ini berperan dalam proses metabolisme gula agar gula dapat dijadikan sebagai sumber energi. Kondisi resistensi insulin ini menjadi dasar terjadinya kondisi medis yang dikenal sebagai diabetes melitus tipe 2. Sementara itu, nilai gula darah puasa yang tinggi juga dapat menggambarkan adanya kerusakan pada sel pankreas yang menghasilkan insulin, biasanya terjadi pada anak-anak, sehingga dikenal sebagai diabetes melitus tipe 1.

 

Indikasi

Pemeriksaan ini biasanya dikerjakan pada beberapa kondisi sebagai berikut:

  • Sebagai bagian pemeriksaan tambahan selain pemeriksaan fisik untuk memantau kadar gula di dalam darah pada pasien yang menderita pre-diabetes, diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional
  • Sebagai penapisan atau skrining ada tidaknya diabetes pada:
    • Ibu hamil
    • Pasien yang memiliki gejala dan tanda dengan kecurigaan mengalami diabetes melitus (misalnya lebih sering minum, makan, dan buang air kecil daripada biasanya)
  • Untuk skrining atau penyaringan profil kadar gula darah yang diperiksa secara rutin
  • Pasien yang memiliki kadar gula darah puasa melebihi nilai normal sebelumnya

 

Kontraindikasi

Tidak ada kontraindikasi atau kondisi khusus yang membuat seseorang tidak bisa melakukan pemeriksaan ini.

 

Persiapan Sebelum Pemeriksaan

Persiapan sebelum pemeriksaan gula darah puasa adalah dengan puasa kira-kira dalam waktu minimal 8 jam. Selama berpuasa, Anda tidak boleh mengonsumsi makanan dan minuman yang berkalori, namun minum air putih yang tidak mengandung gula masih diperbolehkan. Anda disarankan untuk memulai puasa di malam hari agar tidak terasa berat melakukannya (puasa selama satu malam). Lalu, Anda pergi mengunjungi ke laboratorium saat pagi hari sebelum makan besar di pagi hari.

 

Prosedur Pemeriksaan

Pemeriksaan gula darah puasa umumnya menggunakan sampel serum darah sebanyak 0,25 - 0,5 ml. Sampel serum darah ini diambil dari pembuluh darah vena dan akan dikumpulkan ke dalam tabung khusus. Petugas laboratorium akan memakai sarung tangan khusus dan APD (Alat Pelindung Diri) saat mengambil sampel pemeriksaan.

Sebelum mengambil darah, petugas akan memasang pita elastis dan membersihkan area penusukan jarum dengan kasa antiseptik. Biasanya petugas mengambil darah di area lipatan siku. Setelah darah diambil dan dimasukkan ke dalam tabung khusus, petugas akan melepas pita elastis yang terpasang, menekan dan membersihkan area penusukan dengan kasa antiseptik. Prosedur pemeriksaan ini hanya berlangsung selama beberapa menit saja. Sampel darah yang telah didapatkan akan diperiksakan menggunakan alat khusus di laboratorium, dan hasilnya bisa diketahui dalam beberapa jam kemudian.

Selain dari pembuluh darah vena, sampel darah dapat juga diambil dari pembuluh darah kecil di ujung-ujung jari tangan. Sebelumnya, ujung-ujung jari tangan dibersihkan dulu dengan kapas alkohol, kemudian ditusuk pakai alat khusus. Setelah itu, darah yang keluar akan dilekatkan pada stik glukosa yang sudah terpasang pada mesin pengukur. Dalam beberapa detik, nilai glukosa darah puasa dapat diketahui.

 

Nilai Normal & Abnormal

Rentang nilai normal gula darah puasa umumnya tidak dibedakan berdasarkan usia dan jenis kelamin. Secara umum, berikut merupakan rentang nilai normal dan abnormal pada hasil pemeriksaan gula darah puasa:

Pada orang dewasa dan anak-anak:

Nilai (mg/dL)

Interpretasi

70 - 99

Normal

100 - 125

Pre-diabetes

≥126

Diabetes

400

Nilai Kritis

 

Hasil & Saran (Pemeriksaan Lanjutan)

Normal

Jika hasil pemeriksaan gula darah puasa Anda menunjukkan nilai normal, kemungkinan besar Anda telah menjalankan pola hidup sehat dengan baik. Anda disarankan untuk tetap mempertahankan pola hidup sehat Anda saat ini sehingga dapat mencegah beberapa penyakit yang dapat disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi, misalnya diabetes melitus.

 

Pre-diabetes

Jika hasil pemeriksaan gula darah puasa Anda menunjukkan nilai pre-diabetes, perlu dilihat kembali ke belakang apakah persiapan puasa selama minimal 8 jam sebelum pemeriksaan sudah dilakukan dengan baik. Umumnya minimal 8 jam atau puasa semalaman ialah waktu yang optimal untuk berpuasa makan dan minum (selain air putih) sebelum pemeriksaan. Jika Anda tidak yakin, Anda dapat mengulang kembali pemeriksaan gula darah puasa.

Apabila persiapan yang dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan gula darah puasa sudah tepat, kemungkinan Anda mengalami pre-diabetes. Mengacu pada Pedoman pengelolaan dan pencegahan pre-diabetes di Indonesia, dianjurkan juga untuk melakukan pemeriksaan TTGO (tes toleransi glukosa oral) glukosa plasma 2 jam untuk memastikan diagnosis ke arah kondisi medis yang dikenal sebagai glukosa darah puasa terganggu (GDPT). Pada kondisi ini, tata laksana berupa modifikasi gaya hidup sehat (diet makanan rendah karbohidrat, tinggi protein, rendah lemak, aktivitas fisik rutin) perlu dilakukan. Selain itu, disarankan juga untuk melakukan pemeriksaan gula darah puasa rutin sekurang-kurangnya 2 kali dalam setahun.

 

Tinggi

Jika hasil pemeriksaan gula darah puasa Anda menunjukkan nilai tinggi, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter. Kemungkinan dokter akan menyarankan perubahan pola makan dan gaya hidup menjadi lebih sehat, atau bahkan juga memulai terapi obat untuk membantu menurunkan nilai gula darah puasa Anda.

Mengacu pada Pedoman diagnosis dan tata laksana diabetes melitus tipe-1 pada anak dan remaja, dan Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus tipe 2 di Indonesia, modifikasi gaya hidup sehat ialah cara terbaik untuk menurunkan kadar glukosa darah puasa. Selain itu, meningkatkan asupan serat, menurunkan berat badan jika berlebih, dan meningkatkan aktivitas fisik (minimal 3-5 kali dalam seminggu, selama minimal 30 menit per kali) juga berpengaruh pada penurunan kadar gula darah puasa.

Apabila nilai gula darah puasa melebihi 400 mg/dL, disebut juga sebagai nilai kritis, perlu segera dikonsultasikan kepada dokter sebab memiliki risiko untuk terjadinya kondisi medis yang lebih berat dan berbahaya.

 

Konsultasikan ke Dokter yang Tepat

Hasil pemeriksaan gula darah puasa pada orang dewasa dapat dikonsultasikan dengan dokter umum, untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan lanjutan ataupun memulai terapi untuk diagnosis yang sesuai. Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter penyakit dalam atau konsultan Metabolik-Endokrinologi untuk berdiskusi mengenai masalah gula darah puasa Anda lebih jauh. Pada pasien anak, hasil pemeriksaan selain normal harus dikonsultasikan dengan dokter spesialis anak.

 

Mau tahu informasi seputar hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Apri Haryono Hafid
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 02:59